ASUHAN KEPERAWATAN PADA OSTEOBLASTOMA


 Definisi
Osteoblastoma adalah suatu lesi jinak tulang yang merupakan tumor osteoblastik agresif, yang berarti bahwa hasil dalam deposisi tulang baru. Lesi tumor ini semakin bertambah  besar ukurannya dan ditandai oleh tidak adanya pembentukan tulang reaktif perifocal. Tumor ini terjadi sekitar 1% dari semua tumor tulang primer dan sekitar 5% dari gejala tumor tulang jinak. Pria lebih sering terkena dan usia rata-rata pada diagnosis adalah 17 tahun. Lokasi yang paling umum adalah kolom tulang belakang, diikuti oleh tulang panjang, dan kemudian tulang-tulang tangan.
Osteoblastoma adalah tumor jinak tulang dengan prevalensi yang sangat langka, prosentasenya hanya 1 persen dari seluruh tumor tulang primer. Tidak seperti kebanyakan tumor tulang primer yang terjadi pada ekstremitas, osteoblastoma terjadi paling sering pada tulang belakang bawah atau tulang panjang ekstremitas bawah. Tunor ini juga bisa terjadi di salah satu tulang lengan tangan. Sebagian besar osteoblastoma tidak agresif, tapi bisa menghasilkan gejala nyeri. Salah satu bentuk tumor ini dianggap agresif karena sangat mungkin kambuh setelah operasi pengangkatan tidak lengkap. Tidak ada yang menemukan bahwa osteoblastoma berubah menjadi kondisi ganas dan tidak bermetastasis (menyebar) ke bagian lain dari tubuh.

·         Etiologi
Penyebab pasti osteoblastoma tidak diketahui. Tumor ini biasanya terjadi pada dekade kedua kehidupan, tetapi rentang pada pasien dengan usia sekitar 5 tahun sampai 45 tahun. Prevalensi osteoblastoma lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dengan rasio 3:1. Osteoblastoma ini menyerang vertebra dan tulang panjang. Tumor ini lebih besar daripada osteoid osteoma dan terletak pada tulang berongga. Tumor ini berwarna kemerahan, dan tampaknya granular sehingga dapat diangkat sebagai diagnosis.
Ada beberapa faktor yang berhubungan dan memungkinkan menjadi faktor penyebab terjadinya keganasan tulang yang meliputi:
1.        Genetik
Beberapa kelainan genetik dikaitkan dengan terjadinya keganasan tulang misalnya gen RB-1 dan p53 berperan dalam terjadinya soft tissue sarkoma (STS)
2.        Radiasi
3.        Bahan kimia seperti dioxsin dan phenoxyherbiside diduga dapat menimbulkan sarkoma tetapi belum dapat dibuktikan.
4.        Trauma
Sekitar 30 % keganasan pada jaringan lunak memiliki riwayat trauma.
5.        Limfedema kronis
6.        Infeksi
Disebabkan oleh infeksi parasit yaitu filariasis.

·     Manifestasi Klinis
Berikut ini adalah gejala yang paling umum osteoblastoma. Perlu diingat bahwa setiap individu mungkin mengalami gejala yang berbeda:
     a. Nyeri, biasanya meningkat beratnya dengan seiring bertambahnya waktu
     b. Pembengkakan
     c. Atrophy daerah yang terkena
Ketika osteoblastoma terjadi di tulang belakang:
     a. Nyeri scoliosis
     b. Otot kejang
     c. Keterbatasan rentang gerak
Gejala osteoblastoma mungkin mirip kondisi medis lainnya. Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis.

·      Pemeriksaan diagnostik
a.       Rontgen dada
b.      CT scan tulang
c.       CT scan dada untuk melihat penyebaran ke paru-paru
d.      Pemeriksaan dada termasuk kimia serum
e.       Biopsi tumor
f.       Screning tulang untuk melihat penyabaran tumor.
·      Penatalaksanaan
Penatalaksanaan tumor jinak biasanya tidak terlalu sulit dibandingkan dengan tumor ganas. Penatalaksanaan yang dilakukan pada osteoblastoma adalah eksisi tumor, kemudian rongga yang terjadi diisi dengan tulang dari tempat lain.
1.      Operasi
Sasaran penatalaksanaan adalah menghancurkan atau mengangkat tumor. Ini dapat dilakukan dengan eksisi bedah (berkisar dari eksisi local sampai amputasi disartikulasi). Sasaran utama dapat dilakukan dengan eksisi luas dengan teknik grafting restorative.
Prosedur mempertahankan ekstremitas hanya mengangkat tumor dan jaringan di sekitarnya. Bagian yang direseksi diganti dengan prosthesis yang telah diukur artroplasti sendi total atau jaringan tulang dari klien sendiri (autograft), atau dari donor cadaver (alograft).
Jaringan lunak dan pembuluh darah mungkin memerlukan grafting akibat luasnya eksisi. Komplikasi yang mungkin timbul adalah infeksi, pelonggaran, atau dislokasi prosthesis, allograft non-union, fraktur, devitalisasi kulit dan jaringan lunak, fibrosis sendi, dan kambuhan tumor. Fungsi dan rehabilitasi setelah pertahanan ekstremitas bergantung pada kemampuan memperkecil komplikasi dan dorongan positif.
Ketahanan dan kualitas hidup merupakan pertimbangan penting pada prosedur yang berupaya mempertahankan ekstremitas yang sakit.
Eksisi tumor melalui operasi dapat dilakukan dengan beberapa teknik :
1)      Intralesional atau intrakapsular
2)      Eksisi marginal. Eksisi marginal adalah pengeluaran tumor di luar dari kapsulnya. Teknik ini terutama dilakukan pada tumor jinak atau tumor ganas jenis low grade malignancy.
3)      Eksisi luas. Pada eksisi luas, tumor dikeluarkan secara utuh disertai jaringan di sekitar tumor yang berupa pseudo-kapsul atau jaringan yang bereaksi di luar tumor. Tindakan eksisi luas dilakukan pada tumor ganas dan biasanya dikombinasi dengan pemberian kemoterapi atau radioterapi pada pra/pasca operasi.
4)      Operasi radikal. Operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi luas dan ditambah dengan pengeluaran seluruh tulang serta sendi dan jaringan sebagai satu bagian yang utuh. Cara ini biasanya berupa amputasi anggota gerak di atasnya dan disertai pengeluaran sendi di atasnya.
  1. Bone Graft
Bone graft atau cangkokan tulang adalah tulang yang dicangkokkan dari satu bagian kerangka lain untuk membantu penyembuhan, memperkuat atau memperbaiki fungsi tulang. Bahan yang digunakan dalam cangkok tulang dapat berasal dari tubuh pasien, dari donor atau dari buatan manusia. Dalam banyak kasus, bone graft digunakan untuk mengisi ruang kosong yang mungkin telah dibuat dalam atau antara tulang tulang belakang oleh penyakit, cedera, cacat atau selama prosedur bedah seperti fusi tulang belakang.
Cangkokan tulang yang ditransplantasikan langsung dari satu bagian kerangka tulang individu itu sendiri disebut cangkokan tulang autogenous atau tulang autografts. Dalam kebanyakan kasus, cangkokan tulang ini lebih banyak digunakan. Graft tulang diambil dari tulang pinggul, tulang rusuk atau kaki. Tulang autograft adalah salah satu yang paling aman untuk digunakan karena resiko rendah penyakit transmisi. Ini juga menawarkan kesempatan yang lebih baik penerimaan dan efektivitas dalam transplantasi situs, karena mengandung sel-sel dan protein dari tubuh pasien itu sendiri.
Cangkokan tulang yang berasal dari donor disebut tulang allograft. Tulang allograft biasanya diambil dari cadaver. Jenis tulang allograft digunakan untuk operasi tulang belakang. Tulang dibersihkan dan didesinfeksi untuk mengurangi kemungkinan transmisi penyakit dari donor. Tidak seperti tulang autograft, tulang allograft tidak selalu memiliki sifat kekuatan yang sama atau sel-sel dan protein yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang baru.
3.   Tindakan keperawatan
a. Manajemen nyeri
Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan bimbingan imajinasi ) dan farmakologi ( pemberian analgetika ).
b. Mengajarkan mekanisme koping yang efektif
Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohaniawan.
c. Pendidikan kesehatan
Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.(Smeltzer. 2001)
·      Komplikasi
a.    Penyakit jantung
b.   Batu ginjal
·      Diagnosa Keperawatan
1.   Nyeri bd ekspansi tumor yang cepat dan penekanan ke jaringan sekitarnya, perdarahan, atau  degenerasi.
2.   Hambatan mobilitas fisik bd penurunan rentang gerak, kelemahan otot, nyeri pada gerakan akibat ekspansi tumor yang cepat dan penekanan ke jaringan sekitarnya, perdarahan, atau degenerasi.
3.   Risiko ketidaksimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh bd ketidakseimbangan asupan nutrisi dengan peningkatan kebutuhan yang berlebihan.
            4. Ansietas bd prognosis penyakit
            5. Kurang pengetahuan bd kurangnya informasi


0 komentar:

Posting Komentar

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 PROUD TO BE NERS |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.